Dosa Apa yang Dilakukan Juhainah? Ini Jawabannya
Banyak diantara kalian yang bertanya-tanya mengenai dosa apa yang dilakukan juhainah dari suku juhainah ini yang menyebabkan dirinya masuk surga yang terakhir.
Dalam sebuah riwayat mengatkan, disebutkan mengenai seorang manusia terakhir masuk surga yang saat namanya disebutkan, mampu membuat seluruh penghuni neraka merasa pilu.
Sosok ini dikenal sebagai Juhainah, yang menjadi manusia terakhir yang keluar dari neraka dan yang paling akhir memasuki surga. Saat juhainah orang terakhir masuk surga dipanggil, air mata mengalir dari mata semua penghuni neraka karena mereka menyadari bahwa mereka akan terus tinggal di dalam neraka tanpa akhir.
Setelah malaikat memanggil Juhainah, tidak ada lagi harapan bagi penduduk neraka. Kisah ini terdokumentasi dalam hadits yang diambil dari Kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim oleh Ibnu Katsir.
Juhainah Laki-Laki atau Perempuan
Pertanyaan yang terlihat sepele ini nyatanya banyak mengundang berbagai macam pertanyaan, sebab ada yang menyatakan bahwa juhainah dari suku juhainah ini ialah seorang perempuan, namun ada juga yang mengatakan bahwa juhainah ini ialah seorang laki-laki.
Sebenarnya juhainah ini laki-laki atau perempan? Ad-Daruquthni menyampaikan dalam kitabnya, "Dalam catatan perjalanan dari Malik dan al-Khathib al-Baghdadi melalui Abdul Malik bin Hakam, Malik memberikan relasi kepada kami melalui Nafi', yang mengutip dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya, orang yang terakhir masuk surga adalah seorang lelaki dari suku Juhainah bernama Juhainah.' Penghuni surga lalu berkata, 'Juhainah memiliki kabar yang yakin. Tanyakanlah kepadanya, apakah masih ada yang tersisa dari para makhluk?'"
Namun, riwayat tersebut dianggap tidak sah ketika diterapkan pada Imam Malik karena para perawi tidak diketahui. Hal serupa diungkapkan oleh as-Suhaili dalam karyanya, yang tidak menganggap hadits tersebut lemah.
Sebaliknya, ada pandangan lain yang disampaikan oleh as-Suhaili, yang menyebutkan bahwa individu terakhir yang keluar dari neraka bernama Hanad.
Dalam narasi ini dijelaskan bahwa warga neraka akan meratapi kepergian Juhainah menuju surga. Kejadian ini menjadi tanda bahwa para penghuni neraka yang masih tinggal akan terus kekal di dalamnya, tanpa harapan untuk beralih ke surga.
Dalam hadits riwayat Muslim, dari Abdullah bin Mas'ud RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya aku benar-benar tahu penghuni neraka yang terakhir kali keluar darinya, dan penghuni neraka yang terakhir kali masuk surga, yaitu seorang lelaki yang keluar dari neraka dengan merangkak. Maka Allah Ta'ala berkata, "Pergilah dan masuk ke surga."
Orang itu pun pergi ke surga, tetapi terbesit olehnya bahwa surga sudah penuh. Maka ia berkata, "Ya Tuhanku, hamba dapati surga telah penuh." Allah SWT berkata lagi, "Pergilah dan masuk ke surga."
Ia pun datang ke surga dan terbayang lagi bahwa surga sudah penuh, dan ia balik seraya berkata, "Ya Tuhanku, hamba dapati surga telah penuh."
Maka, (sekali lagi) Allah SWT berkata, "Pergilah dan masuk ke surga. Sesungguhnya kamu akan memperoleh sepuluh kali lipat dunia."
Kemudian orang itu berkata, "Apakah Engkau mengejekku?" Atau, "Engkau menertawakan hamba, padahal Engkau Raja?"
Abdullah bin Mas'ud RA menambahkan dengan berkata, "Saya sungguh-sungguh melihat Rasulullah SAW tertawa sampai tampak gigi-gigi gerahamnya, beliau bersabda,
"Mengenai orang itu dikatakan, 'Itulah ahli surga yang paling rendah derajatnya.'" (HR Muslim)
Dosa Apa yang Dilakukan Juhainah?
Banyak diantara kalian ini bertanya-tanya kan mengenai dosa apa yang dilakukan juhainah ini, dalam beberapa hadist mengatakan bahwasannya ia ini merupakan orang yang terakhir masuk surga.
Lantas apa dosa juhainah ini? Apa penyebab ia dimasukan ke dalam surga? Apa ciri-ciri juhainah? Berikut jawabannya:
Pertanyaan ini terdengar sederhana, tetapi jawabannya menyimpan banyak rahasia yang menggugah kemanusiaan. Meskipun nama ini tidak sepopuler tokoh-tokoh besar dalam sejarah Islam, dosa yang dilakukan Juhainah menarik perhatian umat sebagai pelajaran berharga.
Kisah dosa Juhainah menimbulkan sejumlah pertanyaan etis dan moral, menjadikannya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari narasi sejarah Islam. Juhainah dikenal karena terlibat dalam perbuatan dosa yang memunculkan berbagai spekulasi dan telaah terhadap perilaku manusia dalam konteks agama.
Sejarah mencatat bahwa Juhainah terlibat dalam peristiwa yang kemudian dianggap sebagai dosa besar dalam ajaran Islam. Kondisi ini menciptakan ruang diskusi tentang prinsip-prinsip moral dan etika yang mendasari dosa-dosa besar.
Pertama-tama, kita perlu menyorot keberanian untuk membahas dosa secara terbuka. Dalam budaya dan masyarakat yang kadang-kadang enggan membicarakan dosa, pertanyaan mengenai dosa Juhainah menjadi langkah menuju introspeksi dan refleksi diri. Melalui pembahasan ini, kita diingatkan bahwa kesalahan manusia adalah bagian dari perjalanan hidup, dan yang lebih penting adalah bagaimana kita belajar dan tumbuh dari kesalahan tersebut.
Dalam ajaran Islam, dosa besar dihindari karena dampak negatifnya terhadap individu dan masyarakat. Dosa-dosa seperti zina, kecurangan, dan perilaku tidak bermoral lainnya dianggap sebagai langkah menjauhi jalan kebenaran yang telah ditetapkan oleh agama. Kisah Juhainah memberikan kita kesempatan untuk memahami betapa pentingnya menjaga keimanan dalam hidup sehari-hari.
Dalam menjawab pertanyaan mengenai apa dosa Juhainah, dari berbagai sumber yang fahri baca, dosa apa yang dilakukan juhainah ini cukup banyak diantaranya minum khamer, perjudian, pecurian dan masih banyak yang lainnya dan semasa masa hidupnya ia hanya mengucapkan 2 kalimat syahadat yang mana menyebabkan ia masuk ke dalam surganya Allah SWT.
Kisah Juhainah bukan hanya tentang kesalahan individu, melainkan juga tentang pengampunan, belas kasihan, dan kemampuan manusia untuk bangkit dari kegagalan.
Dalam menjawab pertanyaan dosa apa yang dilakukan Juhainah, kita belajar bukan hanya tentang kesalahan individu, tetapi juga tentang pengampunan, belas kasihan, dan peluang untuk memperbaiki diri. Dosa Juhainah menjadi kisah yang mengajarkan bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni, asalkan niat tulus untuk bertaubat dan berusaha menjadi lebih baik.
Dalam melangkah maju, penting bagi kita untuk menjaga hati dan tindakan kita agar tidak terjerumus dalam dosa serupa. Sembari menggali lebih dalam tentang dosa Juhainah, mari jadikan kisah ini sebagai pelajaran berharga untuk memperkaya spiritualitas dan meningkatkan kualitas hidup kita sebagai manusia yang selalu mencari kebenaran dan kebaikan. wallahu a'lam bishawab
Posting Komentar untuk "Dosa Apa yang Dilakukan Juhainah? Ini Jawabannya"
Gunakan bahasa yang baik dan benar